Jumat, 31 Oktober 2008

The destiny of air ventilation

Saat malam tiba,,entah mengapa,,langit-langit kamar mandi tercinta salalu seperti pasar malam para serangga. Mau ketemu sama serangga elit yang namanya Lady bug sampai serangga item-item dan panjang gag-jelas ada semua. Awalnya daku kira sumber terjadinya perkumpulan serangga itu ada pada pengharum kamar mandi yang wangi mawar serta pengharum kamar yang berwangi natural forest (=hutan alami??), lalu disingkirkan lah pewangi yang beraroma mawar itu. Sayangnya, 2 malam sesudahnya pun masih saja tempat "kesayangan" yang sering daku kunjungi itu selalu menjadi tempat perkumpulan "serangga-dekat-sawah dan tambak" yang ramai dikunjungi.
Tindakan berikut yang akan dilakukan,,yang daku rasa akan berhasil,,jeng,,jeng,,,menutup ventilasi angin yang ditutupi kasa di atas kamar mandi. Berarti zaman kegelapan matahari dalam kamar mandi ku datang sudah, selamat datang zaman cemerlang lampu pijar meskipun siang hari.
Sebenarnya peristiwa berkumpulnya para serangga di kamar mandi selama beberapa hari belakangan ini membuat daku cukup penasaran. Misal karena pengharum mawar itu,,perasaan pengharum itu sudah dipakai ada kali selama 1 bulan dan selama terpasang itu, paling banter yang datang juga kupu-kupu malam kecil-kecil. Kemungkinan karena hujan dadakan sehari yang lalu itu yang membuat serangga itu menjadi begitu beranak pinang.
Yah,,bagaimana lagi,,sudah waktunya untuk menutup ventilasi tersayang itu dengan karton tebal. That's the destiny. halah,,

Rabu, 29 Oktober 2008

Simpan dulu daerah abu-abunya,,,

Perjalanan pergi-pulang kampus dengan jalan kaki,,
Salah satu kegiatan menyenangkan sekaligus menyebalkan

Sisi menyenangkannya : pulang sore-sore, mendapat pancaran sinar matahari sore yang lembut, tidak se-sangar siang hari tentunya. Rasanya di kulit begitu hangat dan nyaman. Belum lagi berjalan saat di bawah pohon-pohon, angin sepoi-sepoi dengan suara gesekan angin dengan ranting pohon terdengar seperti bisik-bisik suara. Kadang-kadang bertemu burung-burung kecil sampai kelelawar alias kalong di pohon kersen yang ada persis di pinggir jalan setapak. Kalau lagi beruntung, bisa ketemu sama ayam-ayam (coz ayamnya biasa keluar pagi-pagi ajah siy,,deh,berasa yang ngatur jadwal jalan-jalan si ayam). Rasanya juga seperti olahraga sore,,fiuh,,dah lama gag olahraga. Sesekali bisa ketemu teman dari kampus yang ada urusan di GC, biar udah ketemu tadi di kampus, sekedar say hello lagi cukup menyenangkan,,
rasa capek dari kampus yang dari hampir seharian waktu dihabiskan disana, serasa hilang sejenak.

Sisi menyebalkan : disuitin sama orang yang gag dikenal, sungguh sangat mengganggu!!mood langsung bisa rusak dalam sekejap biar pun sudah dicuekin. Sesekali kalau sedang capek-capeknya, perjalanan ini serasa kosong dan dingin, gag ada waktu buat ber-perasaan ria.



Sisi menyebalkan tidak menutup sisi menyenangkan yang ada seperti gag ada item, ya, gag ada putih juga. That's why I love each second of my life. I'm not naive, sometime we're up, sometime we're down. Tapi mengingat kata Bu Susi, guru Matematika di SMA, semua itu bukan alasan. Kalimat sederhana yang diucapkan ketika anak didik nya lupa tidak mengerjakan PR bejibun darinya dan "menyerangnya" dengan alasan. Intinya sih, alasan gag perlu dijadikan tameng untuk membela diri, alasan menjadi penghalang diri untuk berkembang dengan menutup diri karena merasa benar.
Deuh,,bahasannya jadi ngelantur,,,
thank you for reading my blog,,
^_^

Sabtu, 25 Oktober 2008

Bullying,,

It is a little story about orang yang dianggap galak ataupun ketus jaman esde.

Kadang orang yang cara bicaranya agak judes sampai yang datarrrr ja nada bicaranya dengan wajah tanpa ekspresi, bawaannya dijauhin sama orang, bahkan mungkin kalau jaman esde dah ditindas kale (khususnya sama anak yang pemikirannya dewasa jadi-jadian),,,yak karena masih belum mikir yang lain-lain selain main. Memang gag cukup nyaman berada didekatnya tapi kadang orang tidak tahu bagaimana caranya berkomunikasi dengan baik jadilah ekspresi tidak mengenakkan bagi orang lain yang keluar. Ekspresi dan sikap seperti itu pun muncul bisa karena dalam rangka “mempertahankan” diri dari dunia luar dari gangguan orang yang merasa superior dari orang lain sampai yang punya hobi menindas. Umph,, Kisah penindasan masa esde mungkin dianggap angin lalu sama yang nindas tapi dampaknya lumayan bagi yang merasa ditindas,,mulai dari sikap judes sampai pengen nindas balik orang lain buat pelampiasan pasti pernah terlintas atau bahkan sudah dilakukan? Dampak positip nya ada juga siy,,yang ditindas ituh ada yang menjadi bijaksana,,(duile,,,). Sisi lainnya, yang ditindas merasa beruntung karena dulu gag melakukan hal bodoh, yang gag lain adalah kegiatan menindas karena orang seperti ini tipe sok-sok-an nya hewan alam di alam liar yang sebenarnya “lemah” tapi ingin tampak kuat.

So, yang dulu merasa ditindas di masa lalu (pas masih kecil maksudnya),,gag perlu berusaha melupakan masa itu, usaha itu hanya buat jadi lebih susah lupanya. Ketika ingatan itu datang, ingat saja, dan tertawakan mereka. Semua hal di masa lalu hanya hal bodoh yang dilakukan semasa anak-anak. Kalau masalah sampai sekarang orangnya masih begitu, ya, orangnya emang pengen dikentuti sama orang-orang.

Di akhir kata,,maap ya buat yang merasa pernah melakukannya. Mau tersinggung juga gag apa-apa kok, itu hak anda. Anggap ja impas. Kalo tetep EGP dan pura-pura gag ngerti,,deuh,,,

Jumat, 24 Oktober 2008

pertama,,

yap,,,yap,,
tulisan pertama,,,
tujuan membuat blog ini sebenarnya gag serius,,
hanya pengen gara-garanya si Nilla,,hehehe piss...

coz masih awal,,jadi ceritanya gag banyak,,
ok,,mari dimulai,,,

Belakangan di asrama, tempat daku berada sekarang, banyak berkeliaran anak-anak kucing yang entah induknya ada dimana, bahkan ada juga lo yang tampangnya lumayan-lucu. Awal September lalu, ada anak kucing nongkrong di pinggir got belakang kamar ku (duh,,kok terkesan gag elit,,). Kerjaannya mengeong seharian sampe suaranya serak-serak-seksi. Padahal penampilannya lumayan oke, tampangnya bukan kulit berbalut tulang. Karena orang yang berada dalam kamar depan got tempat tongkrongannya itu baik hati,,jadi lah dia diberikan roti breadtalk rasa susu yang dibeli malam sebelumnya. Roti yang lumayan gede,,ya paling gag,,dibandingin sebadannya itu ukurannya ada kali 1/5 ukuran badannya. Dalam hitungan 10 menit, rotinya habis dilahap (kucing yang rakus,,,-_-). Setelah itu, meongnya sempat berhenti beberapa jam (jangan salah sangka, rotinya tanpa kontaminasi obat tidur kok). Sore menjelang, meong lagi dia nya. Sampai beberapa hari, meong-meongnya terus menggema sampai pada akhirnya, pada suatu siang daku mencarinya dan dia tidak ada. Semoga saja dia menghilang karena sudah ketemu sama induknya atau bahkan sudah mendapatkan orang yang mau memeliharanya dengan baik. Meong, daku harap nasib mu tidak seperti kucing yang pernah aku lihat, ditabrak dan ditinggalkan di pinggir jalan.