Minggu, 29 Maret 2009

Sadness

Terkadang sendirian itu menyenangkan tapi juga menyedihkan. Iri rasa nya melihat orang lain. Katanya sih memang rumput tetangga memang tampak lebih hijau. Tapi tak apa, tidak ada penyesalan sama sekali tentang diri di masa lalu karena itu lah masa lalu yang tidak terubah. Masa lalu yang tak terubah tersebut manjadi cukup indah, tergantung dari mana memandangnya, hanya perlu sedikit mengubah sudut pandang dan semuanya menjadi baik adanya.
Kesalahan di masa lalu biarkan saja menjadi kenangan kalau memang tidak terperbaiki di masa sekarang karena satu atau lain hal dan rasanya ini saat nya untuk menghentikan kesalahan di masa sekarang. Banyak hal yang tidak disukai tapi katanya baik, boleh juga untuk dicoba. Ada ingatan samar-samar tentang kalimat dari sebuah buku oleh seorang tokoh bahwa jangan percaya pada apa pun kecuali kamu menginginkannya, termasuk terhadap perkataannya sendiri. Percaya, sepertinya kata ini bermakna begitu besar dan mempunyai kekuatan. Rasa percaya pada diri sendiri lebih menghidupkan hidup daripada percaya dengan apa yang orang lain katakan. Siapa yang tahu apa yang diungkapkan selain diri si pengungkap? Orang boleh mangut-mangut mengerti apa yang dikatakan, tapi kadang, maknanya tidak akan sama persis dengan yang dimaksud. Ini dunia nyata, apa yang ada tidak akan berwujud senyata seperti tampak nya, akan selalu ada yang lebih dari tampaknya.

Selasa, 24 Maret 2009

Insomnia

Insomnia, malam ini 02.10 pagi belum tidur dan lagi menonton Mtv insomnia. Nonton acara ini sambil ketawa-ketawa sendiri malam-malam menjelang pagi gara-gara peran pasangan Aa' dan Eek, kamar tetangga jadi agak berasa horor kali ya. Sepi nya kalau mulai jam 1-an pagi. Suara kipas jadi berasa gede degedeg-gedeg, suara tv yang hanya bervolume 12 terdengar seperti volume 30 saking sepinya malam. Sebenarnya kalau dibilang belum tidur di jam-jam pagi dini hari seperti ini bukannya tanpa rasa kantuk, rasa kantuk mendera dengan sangat amat sampai pusing nih otak kiri dan belakang. Apa daya diri ini, tiap kali berbaring bahkan sampai berjam-jam, tetap saja sadar, ini kah namanya insomnia? May be yes, may be no. Sementara ini no problem lah insom, toh tugas besok hanya ngucek baju yang menggunung dengan air dan detergen. Nah, kasus sekarang adalah rasa lapar yang mendera. Weleh, enakan main feeding frenzy.
Jadi ingat film Meteor Garden dengan pemeran utama Jerry Yan, si Tao Ming Tse. Rasa-rasanya jaman SMP kalau melihat film itu, khususnya Jerry Yan, duh, keren nya tuh manusia (cakep banget!). Nah, belakangan film itu diputar lagi tiap jam 9 pagi. Ya ampun, setelah ditonton lagi, Si Tao Ming Tse yang dulu nya tampak begitu CAKEP dan SANGAR menjadi begitu keibuan. Tokoh Lei, dulu rasanya kul-kul gimana gitu manjadi begitu cantik bagai putri tidur yang selalu kurang tidur dan selalu lemas kapan saja dan dimana saja jika ditonton saat sekarang. Nonton film itu rasa nya merinding-geli sendiri, apalagi pada bagian dialog-dialog lopelope, jadi mendingding. Meskipun begitu, masih ada bagian dari cerita film itu yang masih berkesan. Tentang kalimat Xi men kalau masalah bisa dilihat lebih jernih saat orang tidak serius memikirkannya. Si Vannes (lupa namanya dalam film), setiap kali ada adegan-kibas-rambut seperti iklan shampo atau produk perawatan rambut. Film Meteor Garden, memang punya kenangan khusus saat SMP, cailah,, soalnya, Meteor Garden seperti pahlawan bangkitnya drama Taiwan jadi tenar semasa awal remaja,,heheheh...

Jumat, 13 Maret 2009

No ones perfect

duh,,duh,,
nonton silet hari ini cukup menggelikan. No,no, tidak akan dibahas di sini tentang orang itu, ya, tidak ada hubungannya sama sekali orang itu dengan kesempurnaan. memang tidak nyambung.
Sempurna, pernah bertemu dengan orang yang susah untuk dilihat kekurangannya? Hmm, bukannya sengaja mencari-cari kekurangan orang karena rasa iri tapi mencari kekurangan orang untuk membuktikan teori Tidak Ada yang sempurna. Tidak perlu dibuktikan sih sudah nyata, hal itu kan bukan teori. Mencari kekurangan sebagai pengetahuan saja.
Menurut pengalaman, sudah banyak kali terdengar "orang itu sudah hebat, pantesan kalau sombong". Saat SMA juga ada yang pernah bilang "karena hebat jadi boleh sombong".
Mmmm, sebenarnya menyenangkan jika melihat seseorang yang dianggap sempurna tapi masih sombong. Ya, menyenangkan karena ternyata ia tidak sesempurna yang dikatakan, sombong itu salah satu ketidaksempurnaannya.
Yah, jika membaca kembali kalimat di atas, rasanya geli sendiri. Bahasanya agak aneh. Bukan masalah, karena memang hal-hal itu yang ingin ditulis.

Selasa, 10 Maret 2009

Melepas waktu

Pernah merasa ingin hidup di masa lalu? Merasa terus dan terus ingin kembali ke masa lalu yang terus berulang dan tidak ingin melanjutkan waktu. Jika dibayangkan, sepertinya serasa menyenangkan. Di sisi lain, hal tersebut tidak mungkin terjadi dan menjadi menyedihkan. Kesedihan tentang apa yang diinginkan tidak akan pernah tercapai, ketakutan untuk menjalani waktu sekarang melihat prediksi masa depan. Mungkin bukan suatu ketakutan, hanya ketidakmampuan untuk menikmati masa kini dan masa depan. Selain itu, rasa syukur melimpah karena impian itu tidak akan pernah terwujud sehingga waktu dapat terus berjalan sebagaimana mestinya. Ya, hal yang terideal adalah menjalani waktu masa sekarang, jika mengenang masa lalu, tidak perlu terlarut di dalam nya agar bisa hidup di masa sekarang. Berkhayal menyusun bayangan masa depan pun sama dengan menikmati masa lalu, membuat memori masa sekarang yang seharusnya menciptakan masa lalu yang baru dan masa depan yang lebih tokcer tidak memiliki kesempatan untuk hidup. Semua nya sudah tercipta sempurna, itu lah ada nya.

Sabtu, 07 Maret 2009

nothing too good, nothing too bad

Tentang apa ini? Hidup? Tidak juga.
Kadang ada rasa syukur karena telah hidup di dunia yang tidak abadi ini, kadang ada saja kebingungan aneh sampai-sampai terbesit pikiran ingin mengakhirinya lebih awal dan melontarkan pertanyaan klasik "mengapa Manusia diciptakan kalau nantinya akan mati?". Semua yang baik itu berbatas dan tidak berlebihan. Apakah itu jawabannya? Bagi ku sudah. Aku percaya bahwa semua di dunia ini berbatas, ketidaktahuan lah yang membuat sesuatu disebut tidak-terbatas. Batas dan ruang, semua itu nyata. Karena itu, mengakhiri hidup lebih awal, yang berarti belum mencapai batas nya, membuat orang menderita meskipun di bibir terucap "mungkin ini yang terbaik dan sudah jalannya".